Dominasi dolar AS akan berakhir jika Federal Reserve menyerah pada tekanan dari pasar keuangan dan Presiden Donald Trump serta pemotongan suku bunga yang sebesar 50 basis poin lagi tahun ini, berdasarkan sebuah jajak pendapat Reuters. Sementara perputaran lengkap dalam ekspektasi untuk kebijakan Fed menuju pelonggaran dibandingkan dengan pengetatan pada awal tahun belum mendorong dolar melemah, jajak pendapat terbaru dari 60 analis masih menunjukkan prospek yang lebih lemah untuk greenback.
Bank sentral AS memberikan penurunan suku bunga pekan lalu tetapi dolar tetap bertahan, sebagian besar didorong oleh komentar Ketua Fed Jerome Powell mengutip langkah terbaru sebagai "penyesuaian pertengahan siklus untuk kebijakan," mengurangi harapan untuk pelonggaran agresif.
Sementara daya tarik greenback tetap utuh pada permintaan yang kuat untuk aset dalam denominasi dolar, lebih dari 40% ahli strategi yang menjawab pertanyaan terpisah mengatakan perubahan dalam ekspektasi kebijakan Fed akan mendorong mata uang.
Sebagian besar mata uang utama secara luas berkinerja buruk terhadap dolar tahun ini, bertentangan dengan apa yang diprediksi analis dalam jajak pendapat Reuters.
Euro (EUR =), yang turun lebih dari 2% tahun ini, diperkirakan akan naik 3% dalam 12 bulan diperdagangkan pada $ 1,15. Analis telah memotong pandangan 12 bulan mereka selama hampir setahun dan konsensus terakhir adalah yang terendah dalam dua tahun.
Mata uang tunggal berada di bawah tekanan karena Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga simpanan yang sudah negatif bulan depan dan kemungkinan memulai kembali program pembelian asetnya segera.
0 Comments